Ketua Forum Masyarakat Peduli Pembangunan (FMPP), Irwan Jaelani, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Bupati Tegal atas realisasi bantuan pangan bagi petani yang terdampak revitalisasi Bendung Danawarih.
Menurutnya, bantuan tersebut merupakan salah satu poin penting yang sejak awal diperjuangkan FMPP dalam audiensi resmi dengan BBWS beberapa bulan lalu.
Irwan yang didampingi Sekretaris FMPP, Atang Komarudin, menjelaskan bahwa dalam audiensi itu pihaknya meminta agar petani yang mengalami gagal tanam atau puso akibat pekerjaan rehabilitasi irigasi Danawarih bisa mendapatkan perhatian dan bantuan dari pemerintah.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bupati Tegal. Salah satu agenda audiensi FMPP dengan Kepala Balai BBWS waktu itu adalah memperjuangkan agar petani yang gagal tanam akibat proyek rehabilitasi Bendung Danawarih memperoleh bantuan. Alhamdulillah hari ini Rabu ( 12 /11/2025 ) hal tersebut dapat direalisasikan,” ujar Irwan.
Bantuan pangan yang diserahkan Bupati Tegal tersebut merupakan cadangan pangan Pemerintah Kabupaten Tegal dan ditujukan bagi petani yang mengalami kerugian akibat dampak langsung proyek revitalisasi.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tegal menerangkan bahwa sebanyak 392 petani terdampak menerima bantuan beras, masing-masing 20 kilogram, sehingga total beras yang disalurkan mencapai 7,84 ton.
“Bantuan ini adalah wujud kepedulian Pemkab Tegal kepada petani yang sawahnya puso akibat revitalisasi Bendung Danawarih,” jelasnya.
Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh Bupati di Balai Desa Timbangreja. Dalam sambutannya, Bupati menyatakan bahwa revitalisasi Bendung Danawarih adalah proyek penting untuk meningkatkan layanan irigasi dan produktivitas pertanian, namun pemerintah tetap harus hadir menangani dampak sementara yang dirasakan petani.
“Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban para petani. Setelah revitalisasi selesai, manfaatnya akan jauh lebih besar bagi sektor pertanian,” kata Bupati.
Para petani yang menerima bantuan menyampaikan rasa syukur dan berharap proyek revitalisasi segera rampung sehingga aktivitas pertanian kembali normal.
Pemerintah Kabupaten Tegal menegaskan bahwa perlindungan terhadap masyarakat terdampak pembangunan akan terus menjadi prioritas, sejalan dengan upaya peningkatan infrastruktur pertanian. (***)
