Proyek rehabilitasi jaringan irigasi permukaan di Desa Kedungwungu, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, menjadi perhatian warga setelah ditemukan adanya retakan pada dinding penahan irigasi yang baru dibangun. Proyek tersebut merupakan kegiatan yang dibiayai dari APBD Kabupaten Tegal Tahun Anggaran 2025 dengan nilai kontrak sebesar Rp136.753.000 dan dilaksanakan oleh CV Mulya Ayyaasy.
Berdasarkan informasi pada papan proyek, pekerjaan
dilaksanakan selama 60 hari kalender dengan masa pemeliharaan 180 hari. Namun sebelum
masa pekerjaan selesai sepenuhnya, warga menemukan adanya bagian dinding yang
telah mengalami retak.
Baca Juga :https://kabarirwan.blogspot.com/2025/11/pengadaan-barang-dan-jasa-pemerintah.html
Seorang warga Desa Kedungwungu, Toipin, membagikan video kondisi proyek tersebut ke grup WhatsApp “Sedulur Slawi”. Dalam video terlihat adanya keretakan pada struktur dinding penahan irigasi.
Terkait kondisi tersebut, Rosa Mulya Aji, S.T.,
memberikan pandangan teknis. Menurutnya, retakan perlu dianalisis dengan
memastikan apakah pelaksanaan pondasi telah sesuai dengan dokumen Rencana
Anggaran Biaya (RAB) dan gambar teknis.
“Cek pondasi kedalamannya sesuai RAB dan gambar atau
tidak. Kalau sudah sesuai, kemungkinan retak karena pergeseran tanah akibat
curah hujan. Ndak papa, cukup disuntik saja (grouting). Tidak harus bongkar
total,” jelas Rosa dalam tanggapannya di grup.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang (PUPR) Kabupaten Tegal, Teguh Dwijanto Rahardjo, ST, MT, MA, saat
dikonfirmasi melalui sambungan telepon, menegaskan akan menindaklanjuti temuan
tersebut.
“Nanti kami minta Kabid untuk mengecek ke lokasi dan
meminta rekanan melakukan perbaikan sesuai ketentuan,” ujarnya singkat.
Baca Juga : https://kabarirwan.blogspot.com/2025/11/pemkab-tegal-tanam-25-ribu-bibit-pohon.html
Meski demikian, sejumlah pihak berharap adanya pengawasan
lebih ketat dari dinas teknis dan inspektorat untuk memastikan penyebab
keretakan, sekaligus menjamin mutu pekerjaan sesuai spesifikasi yang telah
ditetapkan.
Proyek ini sendiri diharapkan dapat meningkatkan
kelancaran distribusi air pertanian bagi warga Desa Kedungwungu yang sebagian
besar menggantungkan mata pencaharian pada sektor pertanian. (***)

